Kisah serial Shakuntala episode sebelumnya, Karan menyampaikan kabar dari Arnav, Shakuntala bersiap meninggalkan ashram menuju istana, Satanand dan Gautami ketahuan Rishi Kanva, Dushyant ingat sebagian, tapi tau ada yang terlupakan olehnya. Saat Arnav mau memberitau Dushyant tentang kedatangan Shakuntala, Raja dan Permaisuri memergokinya.

Shakuntala episode 97 (98+99) 00

Sinopsis serial Shakuntala episode 97, Raja walaupun melihat Arnav dengan mata melotot, tapi berhubung di depan Dushyant, ia berusaha berkata seramah mungkin, “Arnav, bukankah aku sudah bilang padamu, kesehatan Pengeran Dushyant masih belum pulih, dia butuh istirahat. *Arnav lirik Dushyant*, Jadi biarkan dia beristirahat dan jangan mengganggu dia ya. Setelah dua atau tiga hari dia sudah sembuh dan kau boleh datang ke sini”. Arnav melirik Dushyant sebentar, kemudian bergegas keluar dengan wajah banyak pikiran, tanpa berpamitan lagi.

Shakuntala episode 97 (98+99) 02

Di kereta yang membawanya ke istana, Shakuntala tersenyum sambil melihat cincin tanda cinta Dushyant yang terpasang di jarinya. Rishi Kanva terlihat tertunduk, masih belum terlihat kelegaan di wajahnya. Shakuntala jadi bertanya, “Ayah, ada apa, kenapa ayah begitu cemas”. Rishi Kanva berkata, “Tidak apa-apa Nak, ayah hanya sedang memikirkan masa depanmu”.

Shakuntala tersenyum, “Ayah, jangan khawatir ayah. Semua akan baik-baik saja. Pangeran Dushyant sudah memanggil aku ke istana, dia pasti sudah berhasil membujuk Yang Mulia dan Permaisuri”. Rishi Kanva tersenyum tipis, “Ya nak, semua akan selesai dengan baik”. Tiba-tiba mereka tersentak, kereta berhenti mendadak, sais memberi tau, “Rishi, jalannya rusak parah”. Rishi Kanva kaget, “rusak?”. Sais mengiyakan, “karena badai kemaren, jalannya tertutup. Tidak baik kalau kita terus melewati jalan ini”.

Rishi Kanva terlihat bingung, “Jadi bagaimana?”. Sais memberitau, “Kita bisa lewat jalan lain, tapi mungkin akan jauh, dan sampainya pasti besok pagi”. Wajah Shakuntala terlihat bingung juga. Rishi Kanva memutuskan, “Ya, ambillah jalan itu, yang penting sampai istana”. Sais memsatikan, “Baiklah Rishi”, sambil membelokkan sapi yang membawa kereta.

Shakuntala episode 97 (98+99) 04

Di istana, Raja duduk di samping Dushyant, “Bagaimana kesehatanmu nak, apakah kau sudah merasa baikan”. Dushyant memeganga kepalanya, merabanya. Raja memastikan, “Apa kepalamu masih sakit”. Dushyant menjawab, “Kepalaku tidak sakit lagi ayah, tapi aku merasa ada yang aneh ayah”. Raja penasaran ingin tau. Permaisuri terlihat semakin sedih, karena tau maksud suaminya.

Raja menunjukkan sikap meyakinkan Dushyant, “Katakan pada Ayah, ayah akan membantu”. Dushyant dengan wajah bingung bertanya, “Ayah, bagaimana aku bisa terluka, dan ketika aku terluka aku mau pergi kemana. Katakan ayah”. Permaisuri makin ga tega melihat kondisi putranya, tapi tak punya wewenang. Raja memberi alasan pada Dushyant, “Nak, ayah memintamu pergi untuk urusan kerajaan. Tapi, lupakanlah semua itu, yang sudah terjadi sudahlah, biarkan saja”.

Dushyant tetap terlihat bingung. Raja mulai memasukkan keinginannya, “Kau hanya perlu ingat satu hal anakku, kalau besok kau akan menikah dengan putri yang baik hati dan juga cantik”. Permaisuri semakin menunjukkan wajah tak berdaya melihat sikap yang ditunjukkan Raja, yang hanya mementingkan derajat dan martabat. Dushyant mengerutkan alisnya, “Besok, aku akan menikah?”. Raja mengiyakan.

Permaisuri menelan ludah berkali-kali. Raja meyakinkan lagi, “Iya nak, dengan Putri Saksi, dan nanti malam, dia akan datang kesini. Kemudian besok pagi akan diadakan upacara pernikahan kalian”. Dushyant terbengong-bengong, “Kenapa aku tidak tau apa-apa. Kalau besok aku akan menikah”. Raja menunjukkan wajah memohon, “Nak, apapun yang ayah lakukan, adalah demi kebaikanmu. Kau percaya pada ayahkan”.

Shakuntala episode 97 (98+99) 05

Dushyant yang awalnya masih ingin mencoba mengingat-ingat, ga tega mendengar permintaan ayahnya, ia memegang tangan Raja, “Aku percaya sepenuhnya pada ayah. Aku akan melakukan apa yang ayah perintahkan”. Raja tersenyum lega. Permaisuri menunjukkan wajah kecewa. Raja langsung bangkit begitu telah mendapatkan kepastian dari Dushyant yang ternyata tak mengingat Shakuntala. Wajah Raja cerah, “Baiklah nak, ayah pergi dulu. Ayah mau mengadakan persiapan untuk pernikahanmu besok”. Dushyant tersenyum tipis. Permaisuri semakin menunjukkan wajah cemas.

Raja saking bahagianya langsung melangkah menuju pintu. Permaisuri tetap berdiri tercenung. Raja sesampai di pintu menoleh, “Permaisuri, kau tidak mau ikut. Bagaimana aku bisa mempersiapkan pernikahan tanpa bantuanmu. Ayo Permaisuri”. Permaisuri menarik nafas dalam, melangkah gontai mengikuti Raja. Dushyant tercenung dengan wajah masih seperti berpikir di tempat tidurnya.

Di kereta, Shakuntala terlihat lemas. Rishi Kanva bicara padanya, “Shakuntala, kau kelihatan sangat lelah, nanti kalau sampai sungai, kita istirahat sebentar ya. Perjalanan masih jauh nak”. Shakuntala meyakinkan ayahnya, “Tidak apa-apa ayah, aku baik-baik saja, aku tidak perlu istirahat. Lagi pula, kalau kita berhenti disini, akan lebih lama sampai di istananya”.

Rishi Kanva berkata, “Ayah tau, tapi istirahat juga penting. Jalannya masih jauh nak. Kau, nanti cuci muka dulu, pasti akan segar kembali, lelahmu akan hilang nak”. Shakuntala tak bisa menolak lagi, “Baiklah ayah, aku juga haus, aku akan minum air di sungai”. Rishi Kanva minta kusir untuk berhenti, “Pak, tolong berhenti disini, kita istirahat dulu sebentar”. Kusir setuju, “Baik Rishi”.

KLIKANGKA”  Halaman, dibawah  artikelTERKAITuntuk melihat foto dan kelanjutan kisahnya :